"Jalan satu arah itu banyak Ray," ucap Tya dengan nada kesal.
"Alah yang biasa di lewati kita pas touring bareng-bareng waktu kita SMA dulu," ucap Raymond sembari terus melirik ke kanan dan ke kiri.
"Gila kau ya, semua jalan satu arah juga pernah kita lewati," sahut Tya.
"Padahal mah aku tak ingat kita pernah lewat mana saja, aku tak hafal jalan," ucap Raymond dalam hatinya sembari terkikih kecil.
"Memangnya di sana belum selesai?" tanya Raymond sembari mulai menaikkan sebelah alisnya.
"Belum lah, Lionel minta dadakan sekali. Mana dia minta dekorasi full bunga bertaburan di tambah sekeliling juga minta di kasih bunga-bunga juga, mana dia minta lilin di atas kolam lagi," jawab Tya dengan nada kesal.
"Sabar," sahut Raymond dengan terkikih.
"Seperti tak tahu kelakuan Lionel saja," sambung Raymond.
"Memang dari dulu tak penah berubah ya itu orang," ucap Tya dengan nada kesal kembali.