Ucapan Moza bak petir menyambar jantung Rachel.
"Aku tak bisa menunggu lama lagi, karena janin di perut ku yang juga anak Lionel ini semakin membesar," ucap Moza kembali sembari mengusap-usap perutnya.
Lionel makin geram dengan mulut Moza.
"Jaga ucapan mu," bentak Lionel dengan cukup keras.
"Jangan kira kau perempuan bisa bicara seenak jidat, aku bisa mengganbisi mu sekarang juga," ucap Lionel kembali makin geram.
Tiba-tiba Rachel langsung memegangi tangan Lionel, ia berusaha menenangkan Lionel yang mulai terpancing emosinya.
"Tenang Lio, tenang," ucap Rachel lirih.
"Jangan terpancing emosi dulu," ucap Rachel kembali dengan lirih.
Sementara Moza malah tersenyum-senyum mendapat bentakan dari Lionel.
"Sudahlah Lio, akui saja kalau ini anak mu," ucap Moza dengan terus tersenyum-senyum.
Lionel langsung mengeriyitkan keningnya, sembari memandangi Moza.
"Akui kau bilang?" tanya Lionel dengan nada kesal.