Dengan cepat Raymond masuk ke dalam mobil, ia pun langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju ke rumah sakit.
Kecemasan di raut muka Raymond tak bisa di tutupi, ia smagat cemas sekali apalagi saat-saat yang tadi.
"Beratahan Chel, aku mohon bertahan lah," ucap Raymond sembari terus mengerutkan keningnya.
Setibanya di rumah sakit, Rachel langsung di tangani oleh dokter.
Raymond yang baru saja mengantar Rachel ke rumah sakit mulai bingung harus membayar tagihan rumah sakit denga apa karena dompetnya masih ada di rumah Rachel.
"Duh gimana ini," ucap Raymond sembari mengigit jarinya dengan mondar mandir.
Tak lama terbesit di pikiran Raymond untuk menghubungi Lionel.
"Apa akau telfon Lionel saja," ucap Raymon mulai bertanya-tanya.
Tak butuh waktu lama, dengan cepat Raymon mulai menghubungi Lionel.
"Tut tut tut," panggilan telepon mulai tersambung.
Tak lama Lionel mengangkat telfon dari Raymond itu.
"Hallo," ucap Lionel dengan nada malas.