Malam itu hawa terasa sangat dingin, dinginnya hingga menembus ke tulang-tulang membuat Ayumi makin erat memeluk Lionel sembari menumpahkan air matanya.
Tak lama mereka tiba di rumah, motor Lionel terhenti di depan pagar rumahnya.
"Jono," panggil Lionel dengan nada kesal.
"Pasti tidur si Jono," gerutu Lionel.
"Jono," panggil Lionel kembali lebih keras lagi, keasnya suara Lionel membuat Ayumi tersadar dan langsung melepaskan pelukannya.
Ayumi mulai turun dari motor.
"Pak Lio," ucap Jono terkejut, dengan cepat ia mulai membukakan pagar besi itu.
"Cumi, kenapa kau turun?" tanya Lionel sembari melirik ke arahnya.
"Kan sudah sampai pak," jawab Ayumi lirih.
"Em, kau lewat belakang ya jangan lewat depan. Lagian kamar mu kan ada di belakang," ucap Lionel yang tak mau Mamanya melihay Ayumi dalam keadaan seperti ini.
"Baik pak," jawab Ayumi dengan terus menundukkan kepalanya, kini Ayumi mulai berjalan masuk setelah itu di susuk Lionel masuk dengan mengendarai motornya.