Di perjalanan menuju sekolah terlihat Rebecca sangat bete sekali. Dia terpaksa untuk ikut berangkat bersama dengan Revan atas permintaan ibunya. Dia merasa moodnya mulai berantakan dengan kehadiran Revan. Bahkan dia pun tidak bisa tersenyum selama perjalanan dari rumah kontrakan menuju ke sekolah.
"Kamu tuh kenapa sih Kok cemberut terus dari tadi? "Tanya Revan menatap wajah Rebecca. "Apa ada yang kamu pikirkan?"
"Berisik nggak usah banyak bicara!" Rebecca pun melirik dengan Tatapan yang begitu sangat sinis. "Udah jalan aja nggak usah kebanyakan nanya!"
"Kamu bisa nggak sih nggak selalu terlihat jutek banget sama aku? "Tanya Revan menatap wajah Rebecca ketika berada di sebuah lampu merah. "Emang salah aku tuh apa sih sama kamu Rebecca?"