Chereads / Semusim Rasa / Chapter 26 - Semusim Rasa : Cinta datang terlambat

Chapter 26 - Semusim Rasa : Cinta datang terlambat

Semenjak Brahma mengetahui video tentang yang istrinya bersama dengan lelaki lain. Ia merasa sedikit aneh sekali. Ia ingin sekali menanyakan soal video itu. Namun mendadak bibirnya hanya mampu terbungkam begitu saja.

"Kamu kenapa? " tanya Sekar menatap wajah Brahma yang penuh dengan sebuah pertanyaan.

Brahma hanya menggelengkan kepalanya sekali sambil menikmati makan malamnya. "Sebenarnya kamu dengan dia ada hubungan apa sih?" Dia menggumam dalam hati kecilnya karena dia tidak sanggup untuk mengucapkan kata tuduhan itu kepada Sekar sebelum dia tahu kebenarannya dulu.

" Kenapa sikap dari Brahma sungguh aneh sekali? " Sekar menggumam dalam hati kecilnya sambil menatap wajah Brahma. Dia melihat kedua sorot mata Brahma memancarkan sebuah sinyal sedikit aneh. "Sebenarnya apa sih yang dipikirkan oleh Brahma? "Dia menggumam dalam hati kecilnya kembali seakan pertanyaan  itu mulai berkumpul dalam isi kepalanya.

Brahma sudah menyelesaikan makan malamnya lalu dia mengambil piringnya untuk mencucinya di dapur. Tidak seperti biasanya Brahma selalu menyempatkan diri untuk sekedar berbincang di atas meja makan bersama dengan Sekar. Namun hari ini Brahma terlihat begitu aneh setelah dia melihat video rekaman yang dikirimkan oleh seseorang misterius.

Sekar merasa sangat penasaran sekali sehingga dia mulai memikirkan cara untuk bisa mengetahui tentang sebab yang dialami oleh Brahma saat ini.

" Brahma. Sebenarnya kamu ini kenapa sih? Aku dari tadi tanya ke kamu tapi kenapa kamu malah cuekin aku? Apa sih salah aku sebenarnya? " Sekar mulai menghentikan kedua kaki dari Brahma yang ingin menuju ke dapur.

Brahma mulai menghentikan kedua langkah kakinya sejenak sambil membawa piring di tangannya yang berisi sisa makanan serta sendok dan garpu kotor.

*

Alana mulai merebahkan tubuhnya di atas ranjang kamarnya sambil menatap langit-langit kamarnya. Ia membayangkan rumah tangga Brahma yang akan hancur setelah melihat video rekaman yang diambil secara mendadak. Dia yakin jika suatu saat nanti bom itu segera meledak. "Aku yakin jika Brahma akan kembali ke dalam pelukanku. "

Di luar pintu kamarnya terdengar suara ketukan pintu berulang.

Tok! Tok! Tok!

Alana pun segera turun dari ranjangnya untuk membuka pintu kamarnya yang sudah dia kunci dari dalam. "Pasti ini adalah ibu!"

Alana mulai beranjak dari tempat tidurnya lalu dia berdiri. Dia mulai melangkahkan kedua kakinya menuju ke pintu kamarnya. Dia mencoba menebak jika dibalik pintu kamarnya ada ibunya.

Alana mulai menarik nafas begitu sangat dalam sekali. Dia mulai melangkahkan kedua kakinya menuju ke depan pintu kamarnya. Lalu dia menghentikan langkah kakinya setelah sampai didepan pintu kamarnya. Jemari tangan kirinya mulai memegang gagang pintu sementara jemari tangan kanannya mulai membuka kunci pintu kamarnya.

Cklek!

*

"Sebenarnya salahku itu apa sih, Brahma?" Sekar mencoba bertanya tentang apa yang terjadi sebenarnya dengan Brahma. Dia tidak tahu apa-apa dengan semuanya, apabila bernama hanyalah bungkam tanpa menjelaskan permasalahannya. "Kalaupun aku ada salah ah, aku minta maaf sama kamu. Tapi aku sendiri tidak tahu kesalahanku itu apa. Jadi kamu bisa tegur aku dan jelaskan semuanya. "

Brahma mulai membalikan badannya. Dia sebenarnya ingin bertanya soal video yang dikirim oleh seseorang misterius. Video itu berisi tentang Sekar yang sedang bersama dengan pria lain. Dia merasa sangat hancur sekali saat itu.

"Tadi waktu kamu ke supermarket, apa kamu sedang menemui seorang pria lain tanpa sepengetahuan aku? "Selidik bersama sambil menaikkan salah satu alisnya.

" Maksud kamu apa, Brahma?" Sekar mulai menaikkan nadanya satu oktaf. "Apa kamu sedang memakai memata-matai aku?"

" Aku tidak mau mata-matai kamu tapi ada seseorang yang mengirimkan video bahwa kamu sedang bersama dengan pria lain selain aku! Dan aku punya buktinya Jika kamu sedang bersama dengan pria lain bahkan kamu menggenggam kedua ruas jari tangan pria itu di atas meja. " Brahma sudah tidak tahan lagi dengan apa yang telah dia pendam selama ini mengenai video yang telah dia terima.

" Apa yang kamu maksud pria lain itu Zafran? Dia memang bagian dari masa laluku tapi hubungan aku dan dia sudah usai sampai disitu saja. Jadi aku udah Zafran tidak ada hubungan lain sebatas teman saja. Bahkan aku dan dia tadi bertemu karena kebetulan bukan janjian." Sekar Berusaha menjelaskan tentang pria yang telah dia temui di supermarket saat dia berbelanja tadi. Dia tidak ingin permasalahan itu semakin melebar kemana-mana. " Setelah aku putus dengan kamu saat itu, hanya Zafran yang hadir dalam kehidupanku saat itu. Bahkan dia sempat untuk melamarku tapi ketika ingin menuju ke pesta pertunangan secara resmi, dia mendadak menghilang begitu saja pergi. Hingga aku merasa trauma lalu aku menerimamu saat itu juga. Karena aku tidak mau menunggu terlalu lama. "

Brahma hanya diam saja karena dia cukup tahu kalau Sekar memang setia terhadapnya.

" Jadi kamu jangan pernah mencurigai aku dengan Zafran, karena aku dan dia sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Kamu harus percaya sama aku karena kita berdua adalah sepasang suami istri yang harus berlandaskan rasa kepercayaan dalam hati kita masing-masing. "

Brahma tahu jika Sekar tidak pernah membohonginya sama sekali. Dia percaya jika Sekar memang berkata jujur kalau dia tidak memiliki sebuah hubungan kembali dengan Zafran.

" Kamu yakin tidak ada sisa rasa ketika bersama dengan Zafran. Bukankah katamu Zafran adalah pria yang sempurna dan memiliki segalanya, dibandingkan dengan aku. " Brahma merasa insecure dengan sosok Zafran yang pernah hadir dalam kehidupan Sekar. Pria itu memiliki karir yang cukup bagus sementara dia hanyalah seorang pegawai di restoran sebagai tukang pencuci piring. Ia memiliki keterbalikan dengan Zafran.

" kamu pernah berkata kepadaku kalau dalam sebuah hubungan harus dilandasi dengan rasa saling percaya satu sama lain. Bahkan kita tidak boleh saling mencurigai tanpa memiliki sebuah bukti yang kuat. Aku tahu jika video itu diambil oleh Alana. Karena sebelumnya aku bertemu dengan dia di pusat perbelanjaan. Aku yakin jika Alana menginginkan kita untuk segera berpisah dengan caranya dia melakukan itu." Sekar mulai menarik nafasnya perlahan lahan untuk menjeda ucapannya dalam waktu beberapa detik. "Tapi aku merasa bersyukur dengan apa yang dilakukan oleh Alana terhadap kita berdua. Hal ini membuat kita sadar bahwa artinya kepercayaan itu penting dalam sebuah hubungan."

Brahma hanya mampu terdiam sambil menatap wajah istrinya. Merasa bersalah sama sekali karena dia tidak mempercayai istrinya.

"Aku minta maaf sama kamu. Aku merasa sangat bersalah sekali karena telah mencurigaimu memiliki hubungan dengan pria lain. Kamu boleh menghukumku Bahkan kamu boleh pergi dari. "Kata bersama menatap Alana.

" Sudah memaafkan dirimu Brahma. Semua ini hanyalah salah paham diantara kita berdua. " Alasan aku tersenyum lalu menghampiri Brahma yang ada dihadapannya. "Biar aku saja yang membereskan piring mu. Kamu tunggu aku di dalam kamar saja."

Brahma menolaknya karena dia tidak ingin membuat istrinya kerepotan. Dia akan melakukan cara apapun demi membahagiakan Sekar sebagai istri terbaiknya.

*