Lelaki itu hanya memperhatikan gadis yang menangis di depannya. Bukan tidak punya rasa simpati untuk menenangkan gadis itu, ia diam karena ingin melindungi gadis itu. Ia takut ada seseorang yang memotretnya sedang bersama gadis itu dan membuat Meta tau. Itu tidak boleh terjadi, karena akan membahayakan Anna.
"Anna bangun," ucap lelaki itu. Nadanya terdengar sangat dingin.
Anna berusaha menghentikan tangisnya, lalu mendongakkan kepalanya, menatap lelaki yang menatapnya datar.
Sekilas, lelaki itu terlihat prihatin ketika melihat wajah Anna yang basah akibat air matanya. Matanya juga terlihat sembab.
"Sekarang ya sekarang, kemarin ya kemarin. Dan kamu, hanya kenangan di masa laluku, paham kan?!" ucap Altan, menekan dikata terakhirnya., tak lama kemudian, lelaki itu pergi tanpa menunggu balasan Anna.
Anna menatap punggung lelaki itu yang kian lama kian menjauh dengan tataoan sendu. Matanya sudah sipit akibat menangis terus.