Falen sangat terpukul dan Falen yang sama sekali belum merasa terbiasa kehilangan seseorang yang disayanginya lagi, kali ini benar-benar Falen tak bisa berkutik dan tak bisa berbuat apapun lagi, sungguh rasa yang tertinggal dan sangat sulit untuk kembali seperti semula.
Sedangkan Seina dari jauh sudah membayangkan betapa pedihnya hati Falen dan tentu saja malam itu Falen tak akan bisa tidur.
Seina ke arah kamar Felia dan diketukannya pintu itu, Felia sepertinya sudah tertidur, namun saat Seina yang ingin pergi ke kamarnya, barulah Felia membuka pintu kamar dan benar saja dilihatnya Felia yang matanya saja masih ia sipitkan.
"Maaf mengganggu," seru Seina pada Felia, Felia mengangguk saja dan Felia yang menjadi bertanya pada Seina apa yang ingin disampaikannya.
"Ada apa kak Sey? Udah malem-malem gini kenapa kak Seina belum tidur?" pekik Felia pada Seina.