Falen mengemasi barang-barangnya yang dibantu oleh Seina, bahkan Falen tak bisa berkata apapun lagi pada Seina setelah ia yang telah memberitahu Seina bahwa ia akan segera berangkat ke luar negri.
"Aku bawa baju yang penting-penting saja," gumam Falen supaya ia tidak membawa baju terlalu banyak, karena Falen tak ingin dalam perjalananya ia harus membebani dirinya sendiri.
"Keperluan yang lainnya mau taroh dimana?" gumam Seina.
Falen menatap Seina, tentu saja masih banyak peralatan barang milik Falen untuk ia boyong ke rumahnya yang jauh sangatlah malas dan repot.
"Buat kamu semua?" pekik Falen ceplas-ceplos, sedangkan Seina hanya menghela nafasnya dan melirik ke arah sekitaran kamar Falen, sangat tidak mungkin untuk Seina semua karena barang Falen yang lebih banyak dibandingkan kepunyaan barang milik dirinya, bukannya Seina menolak, hanya saja Seina merasa tidak sanggup.