Seina sudah bersiap dan dandan semaksimal mungkin, bahkan Seina yang menunggu Rita di dalam kostannya, karena Seina tak ingin Rita yang menungguinya, meksipun hatinya tidak tenang karena mendengar terakhir kali perkataan dari Elan, sungguh terasa berat dan sulit, namun Elan dan keluarganya sama berani melampauinya, hal itu menjadikan Seina berusaha semaksimal mungkin untuk tidak mengecewakan Elan.
Seina pikir Rita akan menunggu di depan gerbang kostannya, namun ternyata Rita sudah masuk dan menunggunya di depan kamar Seina, bahkan suara ketukan pintunya terdengar begitu kencang karena Seina yang melamun. Dengan segera Seina membuka pintu itu.
"Ibun, maaf sudah menunggu lama," pekik Seina.
Rita tetap tenang dan tersenyum, bahkan Rita tidak mempermasalahkan hal itu, Rita tetap ingin membuat Seina menjadi nyaman karena Seina yang akan diajaknya bertemu dengan keluarga besarnya.