Kini Seina bertemu dengan Elina yang mampir ke kostannya, bahkan Elina yang tampak tak malu dan ia yang dengan tersenyum dan datang bersama Elan.
"Hai sayang," pekik Elan merayu Seina membuat Seina memanjanya, sekarang mereka menjadi lebih sering bersama daripada sebelumnya dan Elina bahkan membawakan sesuatu untuk mereka, bahkan Elina tidak lagi marah seperti dulu.
"Oya Sey, lain kali mampir dong ke rumah aku," pekik Elina dengan datarnya.
Meskipun mereka melewatkan waktu bersama, namun Falen tidak bisa bersua dan Falen yang lebih ke pendiam.
Elan menyentak tangan Vino, "Kenapa kamu? Sampe nggak berangkat sekolah, kasihan Falen sudah nunggu dari tadi supaya berangkat sekolah, gara-gara kamu nih?"
Meskipun begitu Vino hanya tertawa saja dan Vino yang dengan mudahnya tersenyum terkekeh dengan mengatakan bahwa dirinya hanya sedang bermain dengan aspal.
"Aku lagi ngobrol dengan aspal."
"Tidur itu di kasur, empuk. Kamu lebih milih di aspal," gumam Elan tertawa pada Vino.