Elan merasa curiga dengan Seina seperti yang dikatakan ibunnya bahwa sekarang sedang musim tidak enak dan gampang sakit, sehingga Elan mempertanyakan pada Seina apa yang menjadikannya begitu sakit secara tiba-tiba.
"Aku sempat heran kenapa kamu sakit tiba-tiba," pekik Elan mengatakannya dengan penuh harap cemas.
"Uhuk... Uhuk..." Seina menjadi terbatuk saat Elan mengatakan itu, entah apa yang membuatnya menjadi tersedak, tetapi Seina tidak ingin Elan mencari tahu alasannya.
"Kamu nggak keluar-keluar kan Sey?" gumam Elan mempertanyakan itu.
Seian meminumnya dengan melirik sedikit ke arah Elan dan dengan mudahnya Seina menggeleng, "Nggak Lan, apa sih yang kamu pikirkan?"
Tentu saja hal itu membuat Elan cukup tenang dan Elan yang menghela nafsnya, tetapi tetap saja bahwa Elan yang tidak bisa menjadi berkata apa-apa lagi, tidak mungkin Elan tidak percaya terhadap Seina, bahkan Elan yang sudah dengan jelasnya mengatakan kepada Seina.