Seina yang terdiam saja menjadikannya pasrah untuk menemui Elan dan bahkan Elina, bahkan Seina menjadi terdiam saat Elina terus berkata pada Elan membuatnya merasa begitu malas.
"Kita sampai kapan terus disini?" pekik Seina pada Elan.
Bahkan Seina yang sudah menduga bahwa hujannya awalnya saja berada di kosannya dan tentu saja benar bahwa kini huja mulai berdatangan membuat Seina ingin segera pulang.
" Pengin cepet-cepet pulang," gumam Seina yang jelas-jelas didenga oleh Elan, bahkan Elan yang menjawabnya dengan santai dann bahkan menunggu hujan turun.
Dan Elan yang menepuk-nepuk punggung Seina supaya Seina tetap mau menunggu hujan reda.
"Sabar ya Sey, bentar lagi," ucapnya.
Seina tahu itu tidak akan membuatnya sebentar, malah yang ada menjadi sangat lama bahkan Seina yang belum sama sekali memikirkan apapun. Sampai pada akhirnya Seina tetap menjadi berbicara.
"Kita nggak hujan-hujanan saja? Tampaknya seru," pekik Seina.
