Seina sangat sedih Elan marah terhadap sikapnya, Seina sudah mencoba intropeksi diri bahwa ia memang salah dan apa yang telah diperbuatnya menjadikan Elan sangat tidak bisa terkendali lagi. Seina merenung dan menangis, baru kali ini ia bertengkar dengan Elan hanya karena Elina. Bahkan jika saja Falen tahu apa yang mereka ributkan tentu saja Falen juga akan marah terhadap Seina.
Falen akan menganggapnya bahwa Seina sudah beberapa kali diberi saran namun tidak mendengarkannya, Seina kini menjadi berfikir apakah ia dan Elina akan menyudahinya, namun yang menjadi Elan marah bukan karena ia yang berteman dengan Elina, melainkan Seina yang tidak terbuka dengan Elan.
Falen mengetuk pintu kamar Seina beberapa kali, Seina menjawabnya sesaat setelah beberapa kali ketukan pintu itu.
"Sey, kamu baik-baik saja?"seru Falen dari luar pintunya.