Nabila menggenggam tangannya. Ingin sekali rasanya dia kembali memberikan pelajaran kepada wanita tersebut. Ingin sekali rasanya dia mencabut cabi ke wanita itu dan minjam mbak rambutnya. Tetapi dia tahu semua itu tak akan ada artinya yang ada hanyalah kerugian bagi dirinya. Dia mendorong tubuh wanita tersebut kemudian pergi meninggalkan tempat itu.
Sayap sayup nabila mendengar suara tangisan seorang anak kecil. Dia pun mengerti inilah maksud dari ibunya yang mengatakan bahwa putra terus aja menangis. Nabila mencoba menghapus air mata yang lolos dari pertahanan. Hatinya terasa sakit menghadapi manis tak terasa dan juga kasar seperti cindy. Seakan-akan dia tak mampu menghadapi semua itu. Seakan-akan dia sudah tak mampu lagi menghadapi kenyataan yang ada di hadapannya tersebut.