Ramadhani mendorong zafira kemudian duduk di sebuah kursi yang terdapat di sana demikian juga dengan nabila dan ramadhani mereka bertiga menikmati sarapan bersama sambil berbincang ringan di antara ketiganya. Mereka menikmati sarapan pagi itu mencoba melupakan masalah yang sedang mereka hadapi. Mencoba untuk menyingkirkan sejenak beban pikiran yang sedang mereka jalani. Menikmati makanan yang lezat buatan Ramadhani.
"Kak, apakah kakak tidak takut bisa bayi kakak nanti tumbuh besar?" celetuk Nabila.
"Ha? Maksud kamu?" tanya wanita itu yang sedang menikmati makanan yang lezat dengan begitu lahab.
"Kenapa kakak makan begitu banyak? Ntar bayinya bisa temu dasar lo," lanjut nabila yang membuat zafira manyun sementara ramadhani tertawa terbahak-bahak. Nabila juga tak bisa menahan tawanya melihat wajah zafira yang cemberut sementara mulutnya penuh dengan makanan. Nabila memegang perutnya karena sakit menahan tawa.