"Kamu tidak mengetahuinya, ada aturan yang membuat kami para dewa dan dewi untuk tidak ikut campur turun kedunia itu, maka untuk dari itu aku secara pribadi menemuimu untuk meminta pertolongan darimu untuk mengambil cincin itu, melihatmu yang sedang menganggur, dan juga kamu tidak terikat dengan hukum itu, seharusnya itu bisa kan?"
Apa? Aku menganggur? Hah? Apa - apaan dengan perkataannya itu. Bukankah kamu yang telah membuatku menjadi seperti ini.
Aku tidak ingin mencampuri urusan orang lain karena itu bukan urusanku. Aku lebih memikirkan diriku sendiri untuk kedepannya dan nasib keluargaku.
Tetapi jika dia mau mengembalikan kekuatanku, permintaannya itu bisa kita bicarakan dengan baik - baik.
Tunggu, bukankah ini adalah kesempatanku untuk memintanya mengembalikan kekuatanku. Ya, aku akan mencoba melakukan hal itu.
"Aku akan memenuhi permintaanmu dengan satu syarat, kembalikan kekuatanku yang telah kamu segel itu"
Jika saja kekuatanku kembali, jangankan untuk mengambil cincin itu, bahkan dunia kecil itu dapat kuhancurkan dengan satu jentikan jariku.
Huh, ini adalah pilihamu, jika kamu tidak mau memenuhi syarat itu maka aku tidak akan membantumu untuk mengambil cincin itu.
"Itu.... Syaratmu sangat berat sekali... Bagaimana dengan permintaan yang lain? Aku tidak bisa mengabulkan permintaanmu yang satu ini"
"Yasudah, itu bukanlah urusanku! Kau ambil saja sendiri cincin itu dengan kedua tanganmu!"
Aku sudah menduga jawabannya itu, makan tuh cincin, senjata makan tuan. Mampus, kau pikir ini akan sesuai dengan rencana mu? Jangan mimpi!
Huh.... Sedang apa dia? Hei! Hei! Apa yang sedang dia lakukan. Energi sihir yang sangat besar ini, apa yang sedang ingin dia rencanakan.
"Sudah kuduga, cara yang lembut tidak akan bekerja padamu, seharusnya aku memilih cara yang itu dari awal"
Apa? Apa - apaan dengan ucapannya, jadi selama ini dia sudah merencanakan untuk memaksaku.
Tetapi dilihat dari dirinya saat ini, sepertinya Asura sedang tidak main - main.
Tekanan ini sangat berpengaruh terhadap tubuh manusiaku. Energi sihir yang cukup besar dikeluarkan olehnya yang dimana tubuh yang dikenakan ku tidak akan bertahan.
Arghh.... Aku merasakan sesak nafas, 'Hwuhhh' Aku harus mengatur nafasku agar tetap aman.
"He- Hentikan itu...!"
Kau mencoba menindasku dengan mengeluarkan energi sihir itu. Asura sangat berbahaya, padahal dia belum mengeluarkan kekuatan penuhnya dan pada saat ini aku merasakan getaran di tubuhku.. Hihhhh! Merinding di sekujur tubuhku, buluk kudukku berdiri semua.
Tubuh lemah ini sepertinya tidak akan bertahan lebih lama lagi.
"Aku tidak menyangkanya, kalau kamu adalah seorang manusia... Tetapi aku tidak berpikir seorang manusia bisa memasuki Alam Dewa.... "
"Hah? Apa maksudmu?"
Dari dulu aku memang manusia kan? Aku hanya menggunakan Character Asgard dalam waktu yang cukup lama saja ketika aku berada di alam sana.
Ada apa dengannya tiba - tiba menanyaiku tentang ini? Sepertinya sesuatu yang berbahaya akan segera terjadi. Saat ini aku harus waspada dengan sikap yang berubah-ubahnya itu, sikapnya tidak bisa diprediksi seolah-olah Asura memiliki sifat yang berbeda yang lain dari dalam dirinya.
"Kamu pasti merasa kesepian kan? Dikhinati oleh temanmu sendiri, bahkan di keluargamu juga kan?"
"Hah, apa sih maksudmu...?"
Sikapnya yang tidak bisa diprediksi itu seolah - olah Asura memiliki sifat ganda yang berada di dalam dirinya.
Aku khawatir, ini tidaklah mudah untuk menghilangkan ini, sesuatu yang buruk akan segera terjadi.
"Dan juga adikmu....."
Adikku?
"Jangan kamu berani menyentuh adikku!"
*Crack*
"Dia tidak ada hubungannya dengan masalah ini!"
Hah, apa? Berani -beraninya dia mengancam ku dengan menggunakan nama adikku.
"Adikmu yah... Aku sebenarnya merasa cemburu dengan adikmu, apa yang kamu perlakukan kepadanya berbeda sekali dengan yang saaat ini kamu perlakukan kepadaku!"
"Heii!! Sekali lagi aku peringatkan kau jangan berani macam-macam untuk menyentuh adikku! Jika terjadi sesuatu kepadanya, aku tidak akan memaafkanmu!!"
Ini adalah keadaan yang dimana aku tidak bisa melakukan sesuatu apapun, rencananya aku tidak ingin membuat dia marah, tetapi dia menyangkut pautkan masalah ini dengan adikku, saya tidak bisa membiarkannya untuk melalukan sesuatu yang buruk kepada Kirino. Aku akan melindungi keluargaku dengan seluruh kekuatanku, bahkan jika saya bertarung dengannya dengan sekuat tenagaku, aku akan melakukannya.
Demi keselamatan adikku, tidak masalah jika itu mengancam hidupku. Asalkan tidak terjadi sesuatu dengan Kirino, saya berani bertaruh nyawa untuk melawan Asura.
"Jika kamu berani menyentuhnya! Kamu akan kubunuh!!"