Aera kira dirinya akan dibawa pergi untuk mengunjungi sebuah restoran mewah bergaya klasik atau restoran-restoran yang akan menyajikan makanan mewah lain nya. Seperti yang biasa Hyungtae lakukan meskipun Aera sudah sering melarang Hyungtae mengajaknya ke tempat-tempat kelewat mewah semacam itu. Ia hanya merasa tidak cocok saja berada di sana apalagi saat melihat buku menu, matanya serasa akan copot melihat angka nol yang berjejer panjang di belakang.
Tidak munafik, makanan yang di suguhkan memang sangat enak dan memiliki rasa yang berkelas untuk harga yang di bandrol tinggi. Tapi tetap saja, lidah Aera tidak familiar dengan yang mahal-mahal seperti itu yang ada ia akan merasa bersalah dan terus-terusan minta maaf setiap kali memasukkan satu suapan ke dalam mulutnya.