"Iya aku memang tinggal di rumahnya." ekspresi Aera terlihat menerawang jauh mengingat lagi awal mulai ia bisa menetap di rumah Hyungtae. "Kau tidak akan percaya apa yang membuatku bisa tinggal bersama nya."
Minji melebarkan kedua matanya semakin tertarik dengan kalimat Aera barusanbarusan, tangannya reflek naik keatas meja dua-duanya dan semakin mendekat ke arah Aera, tidak peduli pendapat Hyungtae yang akan melarangnya mendekat. Ada-ada saja kebucinan nya itu, masa sama-sama perempuan masih di cemburui.
Aera jadi sedikit tertarik untuk kembali memutar waktu dan menceritakan kejadian memalukan nya saat pertama kali bertemu dan mengenal Hyungtae. Tenggorokannya berdehem dua kali seperti sedang pemanasan akan menceritakan sesuatu yang panjang dan menarik.