Hyungtae ahirnya pasrah atas apa yang menjadi kehendak Aera, ia hanya akan menunggu mulai dari sekarang. Ia juga khawatir bahwa Aera akan berakhir menolaknya karena terlalu cerewet dan selalu merengek mengenai hal itu.
"Sekarang aku akan jujur padamu." Ujar Hyungtae berusaha membahas sesuatu yang lain setelah memundurkan kembali wajahnya dari dekat Aera. Ia menggeret kursi yang ada di sampingnya untuk ia duduki. "Apa?" tanya Aera, tidak benar-benar penasaran karena masih trauma oleh perlakuan Hyungtae.
"Sebenarnya aku tidak tahan dan tidak terbiasa bicara canggung padamu sejak kemarin." Hyungtae mengungkapkan isi hatinya yang ia tahan selama ini.
Jari-jarinya bermain diatas meja sambil memperhatikan Aera yang secara tiba-tiba membuat makanan.