Pada permukaan ranjang yang dingin, Hyungtae bisa melihat Aera terbaring di atas sana. Pikirnya Aera membutuhkan waktu untuk istirahat setelah perjalanan panjang mereka dari rumah menuju vila yang jaraknya memang lumayan jauh. Membutuhkan waktu satu jam lebih untuk bisa tiba disini.
Hyungtae yang hanya melihat Aera dari tengah pintu merasakan ada sesuatu yang aneh pada gelagat gadis itu ketika sedang tidur. Wajah Aera terlihat tidak nyaman, dahinya sedikit mengkerut dan terlihat otot wajahnya menegang yang disebabkan oleh sesuatu. Alhasil Hyungtae memutuskan untuk mendekat dan memastikan Aera baik-baik saja.
Ah, sepertinya tidak baik-baik saja. Hyungtae bisa mendengar rintihan lirih dari bibir gadis itu, kelewat lirih hingga nyaris tak terdengar oleh rungu Hyungtae. "Ra. Kau baik-baik saja?" tanya Hyungtae dengan wajah yang sedikit panik, ia curiga Aera sedang mengalami mimpi buruk meskipun ia tidak begitu yakin dengan tebakan nya.