"Sebenarnya ini pertama pertama kalinya Hyungtae mengenalkan kekasihnya secara resmi." jeda Minji
"Dan bukan cuma itu, mata Hyungtae tidak pernah memiliki arti dalam tatapannya. Tapi aku bisa tau Hyungtae sungguh-sungguh menyukaimu karena matanya ikut bicara saat ia sedang bicara padamu." mata Minji terlihat sendu, seperti menunjukkan penuh syukur dari dalam dirinya.
Apakah se berdampak itu hidup Aera bagi Hyungtae, padahal baru saja Aera menutup dan mengakhiri panggilan telfonnya dengan Hyungtae. Tapi kenapa sekarang ia sudah rindu lagi.
"Ini juga pertama kalinya aku melihat Hyungtae bersemangat menanggapi ucapan kekasihnya. Kau tau sendiri Hyungtae terkenal sedingin apa, makanya aku seperti melihat Hyungtae yang lain saat pertama kali kita bertemu di kafe ku." ucap Minji lagi, terlalu banyak hal yang membuat ia bingung sebelumnya. Tapi semakin ia mengenal Aera ia jadi memahami kenapa Hyungtae bisa sepercaya itu pada kekasihnya, bahkan membuka sisi dirinya yang baru padanya.