Langsung saja Shem melayangkan ciuman dan lumatan ke bibir perempuannya. Dia memagutnya dengan hebat dan kuat menguasai bibir sang wanita. Dia mendorong tubuh Adaline dengan lembut, Adaline sampai bisa mendengar bunyi napas yang tersengal-sengal dari Shem.
"Lawan Sayang, rasa lelah dan canggungmu itu harus kamu lawan, apalagi kesedihan, harus kamu singkirkan. Kita akan merengkuh kebahagiaan, kita sudah menikah dan hubungan ini sah, sejak mengenalmu, lalu berpasangan dan menikah, aku tidak pernah berubah terhadapmu. Aku bukan lelaki yang pecundang, kamu merasakan itu, bukan?" Shem menangkap Adaline yang biasanya ada kesedihan yang muncul di mimik wajahnya, ia memejamkan mata hingga meringsut.