Chereads / CALON ISTRI TUAN SILUMAN / Chapter 25 - CENORA ADALAH KEKASIHKU

Chapter 25 - CENORA ADALAH KEKASIHKU

"Atau kau masih takut tidur sendirian setelah kejadian tadi dan ingin kutemani? Mengingat dua malam ini, aku yang memelukmu sambil tertidur, kan? Kurasa kau sangat nyaman menutup mata dan bermimpi di sampingku." Ichigo menambahkan ucapannya yang tidak tahu malu dengan sangat percaya diri.

Tapi saat ia tersenyum bangga dan berkhayal kalau Cenora akan membenarkan ucapannya, suara besi yang bertabrakan dengan keras saat Cenora menutup pagar rumahnya, membuat Ichigo tersadar kalau Cenora sudah masuk ke dalam rumah dan meninggalkannya.

Ichigo menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

'Kau sangat menggemaskan, Sayang!' gumamnya sebelum berjalan kembali ke rumahnya.

***

"Ken, tunggu!"

Suara seorang siswi terdengar memanggil nama Ken dari arah belakang. Ken menoleh dengan menorehkan senyuman manisnya saat mendapati ada tiga orang siswi yang setengah berlari mendekatinya.

"Ya Tuhan, mataku sangat silau. Kenapa kau begitu tampan dan ketampananmu itu tidak manusiawi, huh?" ucap salah satu siswi itu.

"Kau benar! Jika saja aku tahu pria yang bernama Ken sangat tampan, aku rela menjadi saingan cinta sahabatku sendiri!" gerutu siswa yang satunya lagi.

"Enak saja. Ken milikku!" protes siswi yang berada di tengah. Dan saat menatap Ken yang diam memperhatikannya, siswi itu terlihat gugup memperbaiki ekspresinya.

Siswi itu mengulurkan kedua tangannya yang memegang sebuah kotak kecil yang dibalut kertas pink dan pita dengan warna senada pada Ken.

"Ken, terimalah hadiah dariku ini. Kotak ini berisi coklat yang kubuat sendiri. Kuharap kau dapat merasakan perasaanku yang jatuh cinta padamu!" dengan lugas dan berani, siswi cantik berambut hitam panjang itu mengungkapkan perasaannya pada Ken.

Ken tersenyum simpul tapi belum memberikan jawaban. Dan saat matanya tertuju pada satu objek yang ditunggunya, senyum Ken lebih melebar karena senang.

"Cenora!" panggilnya pada Cenora yang terlihat baru saja tiba di sekolah, dan mengabaikan tiga siswi yang mendatanginya tadi.

'Ken? Mau apa dia?' Cenora berbisik dalam hatinya saat melihat Ken berjalan dan terlihat gembira mendatanginya.

"Jangan lakukan apapun di tempat seperti ini. Aku memperingatkanmu!" Cenora langsung memberikan peringatan pada Ken yang sudah berada di dekatnya.

"Aku bukan pemimpin siluman yang bodoh! Lagipula aku sudah mengatakan akan merebutmu dengan cara yang baik, bukan? Tenang dan santai saja. Seperti ucapanmu, jangan melakukan hal bodoh dan membuat keributan di tempat umum seperti ini. Jadi ikutlah denganku sebentar saja. Aku membutuhkan bantuanmu," jawab Ken tanpa basa-basi padanya.

"Tidak. Aku tidak ingin dekat dengan siluman sepertimu. Tolonglah, hidupku sudah sangat berat selama ini!" Cenora menolak dan berjalan menghindari Ken. Tapi langkahnya terhenti saat ucapan Ken terdengar seperti ancaman.

"Aku akan menyakiti manusia di sini kalau kau menghindariku dan menolak ajakanku!" ucap Ken dengan sikap santainya, hingga Cenora seketika berbalik badan lagi menghadapnya.

"Apa yang kau inginkan?" tanya Cenora singkat.

Bukannya menjawab pertanyaan Cenora, Ken malah kembali mendekat dan kini merangkul Cenora dan membawanya berjalan ke arah tiga siswi yang memanggilnya tadi.

"Kau akan tahu, Sayang!" bisik Ken di telinga Cenora sambil berseringai senang.

"Maaf, karena sudah membuat kalian menunggu, khusunya kau." ucap Ken pada ketiga siswi tadi dan pandangannya terhenti pada siswi yang memberinya kotak berisi coklat.

Tiga siswi itu memandangi Cenora dengan tatapan iri karena saat ini Ken terlihat akrab dan dekat dengannya.

"Aku tidak bisa menerima hadiah ataupun perasaanmu. Aku sudah memiliki kekasih dan dia adalah kekasihku. Namanya Cenora, pasti kalian sudah mengenalnya, bukan? Mengertilah, karena aku harus menjaga perasaan kekasihku," ucap Ken yang sangat santai pada ketiga siswi di hadapan mereka saat ini.

Tanpa menjawab, siswi yang ditolak Ken langsung berbalik badan dan berlari pergi. Wajahnya sudah murung dan terlihat akan menangis.

"Hei, tunggu kami!" teriak salah satu dari dua temannya yang ikut menyusulnya pergi.

Cenora langsung menyingkirkan tangan Ken dari bahunya saat ketiga siswi tadi pergi.

"Kau gila! Untuk apa kau mengakui kalau aku adalah kekasihmu?! Aku bukan kekasihmu, kau tahu?!" Cenora memprotes dengan keras.

"Tapi kau bukan kekasih siapa pun dan itu artinya aku tidak kehilangan kesempatan apapun untuk mendapatkanmu," jawab Ken tanpa merasa bersalah, "Ayolah, Cenora. Aku tidak ingin menyulut perang dengan Tuan Hybrid. Aku akan memintamu secara baik-baik mengingat peraturan yang ada di bangsa kami," sambungnya.

"Aku-" Cenora tidak mampu memperjelas statusnya.

"Cenora!" suara dingin seorang pria di belakang mereka terdengar memanggil namanya.

"Ichigo…" sebut Cenora pelan. Ekspresinya berubah takut dan cemas saat mengingat perdebatan keduanya, "Aku bisa menjelaskan padamu!" sambung Cenora berjalan mendekati Ichigo dengan maksud ingin menghalaunya mendekati Ken.

Tapi langkah Ichigo tidak bisa dihalau dan terus berjalan hingga berada tepat di hadapan Ken.

"Pelajaran akan segera dimulai. Jadi masuklah ke kelas tanpa melakukan hal bodoh dengan memainkan drama cinta yang konyol sepagi ini!"

Ichigo berucap pedas pada Cenora tapi saat ia mengucapkan kalimatnya, wajahnya menghadap Ken dengan tatapan mata emasnya yang tajam. Seakan sedang memberikan peringatan secara tidak langsung pada Ken lewat nama Cenora.

"Ichigo- ah, maksudku Pak Guru Kris. Aku akan masuk ke dalam kelas bersamamu. Jadi, ayo kita pergi!" ucapan Cenora tersebut bermaksud agar Ichigo menjauhi Ken.

"Kau duluan saja. Ada yang harus kukatakan pada murid pindahan ini tentang tidak mengusik milik orang lain. Anak ini masih harus dibimbing dengan baik!" ucap Ichigo tanpa melepaskan pandangannya dari Ken yang terus saja menunjukkan senyum provokatifnya.

"Aku tidak keberatan, Pak Guru Ichigo!" jawab Ken seakan menantang. Ia memajukan wajahnya yang tersenyum licik pada Ichigo dengan berani.

"Kau bukan kelahiran pertama di keluarga pemimpin klan siluman Rubah Api, jadi kau tidak perlu sombong dengan menantangku sampai seperti ini!" ucap Ichigo memberi peringatan dengan suaranya yang kecil namun tetap terdengar tegas.

Ken memajukan wajahnya lagi hingga kini bibirnya tepat berada di sebelah telinga Ichigo.

"Apa bedanya aku dengan dirimu? Kau juga hanya kelahiran kedua yang mencoba menyalahi takdirmu. Kuakui, kau memiliki keberuntungan besar hingga dapat mencapai tingkat Hybrid, padahal usiamu tidak lebih lama dariku!" Ken menanggapi dengan kalimat yang sukses membuat Ichigo terhenyuk sesaat.

"Lalu apa masalahmu dengan membuat keributan seperti ini? Kau tahu aku adalah Hybrid tapi kau malah datang dan memprovokasiku seperti ini? Apa kau iri denganku, huh?" Ichigo balik memprovokasi Ken yang akan berjalan melewatinya.

"Kenapa tidak? Kita sama-sama kelahiran kedua di keluarga kita, tapi mengapa hanya kau yang beruntung memiliki kesempatan mencapai kasta Hybrid sementara aku tidak? Dan saat kau sudah diberikan takdir bagus dengan memperoleh pengantin dari reinkarnasi Peri Bulan seperti Cenora, kau malah menyia-nyiakannya sampai sekarang!"

"Apa kau kira itu tidak menghancurkan harga diriku sebagai pemimpin klan yang merupakan kelahiran kedua sepertimu, hah? Aku tidak tahu jika apa yang kau lakukan ini adalah sebuah kesombongan atau kebodohan. Karena yang kulihat darimu saat ini, dua hal yang bertolak belakang itu terasa berbanding tipis!"

Ken pergi setelah berucap geram pada Ichigo dengan langkah lebarnya.