Momonga terdiam sejenak di antara kerumunan orang-orang yang berteriak mengutuk tubuh seseorang yang sedang dicabik oleh harimau di dalam arena hukuman.
Ternyata Momonga sedang mencoba menerawang hidup orang yang menjadi tujuan setiap mata memandang saat ini, dan mencari tahu alasan orang tersebut menerima kutukan, makian, dan ujaran kebencian dari setiap orang di sana.
Tubuh manusia yang dicabik harimau tersebut adalah seorang pemuda bernama Metin. Usia Metin saat itu sekitar dua puluh lima tahunan. Sejak kecil Metin memiliki kepribadian yang aneh, dia mudah sekali marah bahagia dan sedih di waktu yang singkat. Bisa dikatakan kalau Metin ini memiliki swing-mood hingga sejak kecil dia dijauhi oleh teman-temannya karena Metin sering sekali membuat masalah dan berujung perkelahian.