"Kalian ingin pergi ke mana, Tuanku dan kau, Nona? Acara puncak sudah hampir tiba. Kalian tidak bisa meninggalkan acara ini sebelum menerima ramuan ajaib Nyonya Niemar,"
"Dan kau, Tuanku. Sebagai pemimpin klan siluman rubah, kau yang wajib menerima hak kami untuk menerima ramuan ajaib itu dari Nyonya Niemar untuk dibagikan pada kami. Apa yang harus kami jawab ketika Nyonya Niemar bertanya di mana pemimpin klan kami?"
Tuan Tokala mengatakan hal yang benar. Dia tidak mengatakan hal yang mengada-ada hanya untuk membuat Ken tetap duduk di tempat yang seharusnya ia tempati.
"Kau di sini saja, Ken, aku sedang butuh waktu sendiri," Cenora berucap pada Ken hingga Ken menjadi serba salah.
Ken menoleh pada Tuan Tokala.
"Biarkan aku mengantarkannya ke suatu tempat yang lebih nyaman. tolong mengertilah sedikit tentang keadaannya. Dia masih seorang manusia dan apa yang dipersembahkan di altar adalah bagian tubuh manusia, tentu saja istriku merasa tidak nyaman,"