Chereads / Terikat Tuan Ilmuwan / Chapter 16 - KENZO JAHAT!

Chapter 16 - KENZO JAHAT!

Skay masih berada di dalam markas Kenzo, tepatnya berada di laboratorium. Skay berdiri di belakang Kenzo, jujur saja Kenzo sangat tampan memakai jas itu. Apalagi dia memakai masker dan sarung tangan, auranya bukan seperti orang jahat. Tapi jika di luar Kenzo akan seperti singa menyebalkan dan dia jahat!

Tiba-tiba satu kaki Kenzo didorong ke belakang, dengan sekali hentakan tubuh Skay maju ke depan. Kaki Kenzo memang mendorong kaki milik Skay, cukup mudah sebab ukuran tubuh Skay terkesan kecil? Sedangkan Skay sendiri berdecak, mudah sekali Kenzo memindah tubuhnya. Emang dia pikir ia apaan?

"Lihat ini," suruh Kenzo.

Skay menatap objek di depannya. "Ini tangan palsu kan?" tebak Skay.

"Ini tangan asli yang saya potong dari manusia!" jawab Kenzo dengan senyuman miring melihat raut wajah takut yang Skay tampilkan.

"Ini e–enggak m–mungkin," ujar Skay terbata-bata.

"Tak ada yang tak mungkin untuk saya, termasuk menjadikan tubuhmu sebagai bahan percobaan," bisik Kenzo tepat di samping telinga Skay.

Skay menggeleng cepat, ia berjalan mundur saat melihat tangan manusia berada di dalam kotak akrilik. Ini benar-benar seperti nyata, tangan itu berwarna biru dan dagingnya masih berceceran di mana-mana. Sungguh, ia takut sekarang apalagi tatapan Kenzo yang terkesan menyeramkan.

Jadi rumor bahwa Kenzo itu psikopat benar adanya? Ini tangan manusia yang sudah dipotong, bahkan kelima jarinya masih utuh. Ia ingin muntah sekarang, apalagi melihat daging yang seperti busuk itu. Ini di luar akal, Skay tak percaya dengan ini semua. Terlalu sulit untuk dimengerti.

"Bagaimana? Kau masih tak percaya dengan ancaman yang saya berikan?" tanya Kenzo dengan suara menyeramkan.

"Apa yang akan kau lakukan dengan tangan itu?" tanya Skay mencoba untuk bersikap biasa saja.

"Tangan ini pemiliknya sudah mati, anggota tubuh pemilik itu sudah saya hancurkan dan buat eksperimen. Mungkin menunjukkan sesuatu kecil kepadamu itu bisa membuat kau lebih sadar lagi," ungkap Kenzo.

Kenzo mengambil sebuah suntikan yang berisikan cairan, Kenzo membuka kotak akrilik itu dan menyuntikkannya ke tangan itu. Seketika bau busuk menusuk indra penciuman Skay, ini benar-benar bau daging busuk. Ia ingin muntah sekarang juga namun sadar ini bukan tempatnya. Kotak itu di tutup oleh Kenzo dan bau busuk berakhir.

Skay di tarik untuk mendekat ke arah Kenzo, Skay tercengang melihat tangan itu yang berasap dan terbakar secara perlahan-lahan. Ia ingin pergi dari sini, namun Kenzo berada di belakangnya menahan tubuhnya. Tangan manusia itu mengeluarkan api setengah bagiannya terbakar menjadi abi. Tak hanya itu, tangan itu mengeluarkan belatung.

"Kau benar-benar gila!" maki Skay.

"Ini yang akan terjadi kepada anggotamu, termasuk kau!" ancam Kenzo.

"Kau jahat, kau tak mempunyai hati, bagaimana jika keluargamu berada di posisi mereka?!" tanya Skay tak habis pikir.

"Saya tak mempunyai keluarga, jadi kau salah berbicara seperti itu. Saya memang tak mempunyai hati, dan saya tak mempunyai rasa kasihan sama sekali," balas Kenzo.

"Kau lihat di sana." Tunjuk Kenzo ke arah patung manusia berdiri di dalam kotak akrilik berbentuk peti.

Mulu Skay terbuka lebar melihat ini semua, itu benar-benar mayat yang diawetkan dan dadanya terbelah hingga menyisakan organ dalamnya.

"Kau jahat Kenzo," lirih Skay lalu ia pergi dari sini.

Dengan air mata menggembang ia keluar dari laboratorium ini, ia benar-benar tak habis pikir dengan kekejaman yang Kenzo tunjukkan kepada dirinya. Sesampainya di tempat ia masuk tadi, ia tak tau cara membuka ini bagaimana. Tiba-tiba saja Kenzo sudah berdiri di belakang Skay.

Skay sendiri tak mau menghadap ke belakang, sebab ia tak mau jika Kenzo tau dirinya tengah menangis. Kenzo tersenyum miring melihat Skay yang ketakutan, inilah yang ia cari sekarang. Melihat Skay takut dengan dirinya, dengan begitu ia berharap Skay akan mengurungkan niatnya untuk melindungi Desa Komora.

"Mau keluar?" tanya Kenzo.

Skay mengangguk pelan, ia tak sanggup lagi berbicara. Kenzo menempelkan jarinya ke pintu yang cukup tersembunyi itu. Tak lama kemudian pintu terbuka, dengan segera Skay keluar dari sini. Namun baru 6 langkah ia terpaksa berbelok dan berjongkok, ia melepas masker dan memuntahkan isi perutnya.

"Huek ... Huek ... Huek ...."

Kenzo sedikit kasihan melihat Skay muntah-muntah, ia mengambil air mineral dan berjalan ke arah Skay.

"Nih minum," ujar Kenzo sembari menyodorkan air di dalam botol itu.

Skay menerima air itu walapun dirinya sedikit gengsi. "Terima kasih," ujarnya sedikit tak niat.

"Hm," dehem Kenzo sebagai jawaban.

"Bagaimana setelah ini? Apakah anda akan tetap ikut campur dalam misi saya?" tanya Kenzo dengan nada menyindir.

Skay berdiri dan menghadap Kenzo. "Saya tak akan pernah kabur sebelum misi ini berhasil, kita lihat siapa yang kalah dan siapa yang menang. Perbuatan jahat tak akan bertahan lama," peringat Skay.

Skay benar-benar pergi dari hadapan Kenzo, sedangkan Kenzo memutuskan untuk masuk ke dalam markas tanpa mempedulikan ucapan Skay yang ia anggap sebagai angin lalu.

***

Sedangkan di tempat Tije dan yang lain, mereka berkumpul dengan anggota Dexstar. Mereka berdiri berhadap-hadapan dan saling melemparkan tatapan tajam, seolah dengan itu mereka bisa saling membunuh satu sama lain. Yula menatap tajam Vito, ingin sekali ia mencabik-cabik wajah menyebalkan itu.

Sampai akhirnya deheman seseorang membuat Yula memalingkan wajahnya, ia melihat anggota Dexstar yang mulai kepanasan. Ia sendiri tak tau di mana keberadaan Skay, ia juga bingung harus berbuat apa di hadapan inti Dark Wolfe ini. Sampai akhirnya ia menemukan sebuah cara.

"Di mana ketua kalian menyembunyikan ketua kami?" tanya Yula menatap satu persatu inti Dark. Wolfe.

"Mana kita tau," sahut Vito dan di angguki oleh yang lain.

"Kalian sama saja, sama-sama tak berguna dan hobi membuat manusia lain sengsara," ujar Yula menohok.

"Apapun omongan kalian, kami tak peduli. Yang terpenting misi kamu selesai, bisa saja Kenzo membunuh satu persatu dari kalian yang dengan berani-beraninya menghalangi rencana dia," ungkap. Satya.

"Hanya mampu mengancam saja tanpa bukti, kita tak akan pernah takut," balas Yula sengit.

"Yaudah kalau tak percaya, percaya atau tidak tak terlalu penting buat kami. Mungkin ketua kalian akan diberikan kejutan menarik oleh ketua kita," ujar Vito.

Vito mendekat ke arah Yula. "Jangan lupa tanyakan kejutan apa yang ketuamu itu dapat dari Kenzo," bisik Vito tepat di samping telinga Yula.

Setelah itu Vito mengkode agar Tije dan yang lain pergi mengikuti dirinya. Sementara Yula menatap kepergian Vito dan yang lain dengan pandangan sulit diartikan. Wajah menyebalkan mereka akan selalu ia ingat, linat saja siapa yang memang kali ini Dexstar atau Dark Wolfe!