Terdengar suara gerincik di atas rumah sekarang. Tanda air berjatuhan.
Hujan diluar membuat udara cukup dingin, sedari tadi Damar menunggui Dimas karena Kania belum pulang, dan Damar lupa memberi tahu Kania karena ia sedang rapat juga.
"Kak, adek lapar!" Celetuk Dimas.
Kania melirik adiknya, "Kamu mau makan sekarang?"
Dimas mengangguk, "Aku mau minum obat!" Jawab Dimas.
Kania menoleh obat-obatan yang ada di atas meja.
"Kakak belum belanja, kita beli makan pesan antar aja ya!"
"Kenapa harus pesan antar, kamu punya bahan apa di kulkas?" tanya Damar.
Kania dan Dimas menoleh bersamaan, Kania mengerti bahwa pak Damar pasti menawarkan diri untuk memasak. "Tidak pak, kita pesan aja!" Jawab Kania.
Damar berdiri dan berjalan ke arah dapur Kania, Kania bingung melihat bosnya itu dan hanya ikut bangkit mengikutinya.
Damar membuka kulkas milik Kania, dan membungkuk melihat isinya, ada tahu, kacang merah dan juga ikan yang belum diolah.