Merasa tak ingin mengganggu atau suaranya di dengar orang lain, ia membuat keputusan nya sendiri.
Khaira menggigit ibu jarinya untuk meredam suara tangisnya. Semua orang butuh waktu untuk menyingkirkan gundah hatinya, dan Khaira sedang butuh kesempatan berharga itu.
Seharian ia habiskan didalam ruangan itu. Leo begitu khawatir dan sampai-sampai anak remaja itu tidur diruang tamu untuk memastikan kakak nya baik-baik saja.
Pagi hari sekali bunyi-bunyian lah yang pertama menyadarkan Leo dari tidurnya.
Mengingat kakaknya Leo langsung bangkit dari tidurnya dan hampir terguling dari kursi ruang tamu.
Kakak tercintanya rupanya sedang memaskan di dapur, Leo menghampiri kakaknya itu. ''Kak, kakak sudah baik-baik saja?'' tanya Leo hati-hati.
''Kakak baik-baik saja kok'' Jawab Khaira dengan wajah biasa-biasa saja, sebari menaruh nasi goreng diatas piring.
Leo terkejut melihat kakaknya yang langsung baik-baik saja, mengingat kejadian kemarin yang membuatnya tidak tenang.