Basah di sekujur tubuhnya benar-benar membuatnya cukup kedinginan sekali.
Kemudian Adi masuk ke rumah, dan disambut Mbok Darmi, "Den, hujan-hujanan dari mana?" tanya Mbok Darmi yang kaget melihat Tuan mudanya itu.
"Mbok, tolong taruh di piring ya buat Khaira, sebagian buat Mbok sama yang lainnya dibelakang,"
Mbok Darmi langsung melaksanakan tugas dari Tuan mudanya itu.
"Di, kenapa memaksakan diri, padahal hujan!" Kania merasa tidak enak karena itu.
"Tidak apa-apa, aku ganti baju dulu ya,"
"Makasih ya Om," Khaira yang pintar mengucapkan terimakasih kepada Adi.
"Mbok, tolong baju yang sudah di setrika sama handuk ya biar hangat, naikan ke atas," ucap Adi sebari menapaki anak tangga.
Kania benar-benar merasa bersalah kepada Adi. Begitu mbok Darmi menaruh kue putu di atas meja, sebari membawa handuk dan baju Kania bertanya. "Mbok, boleh enggak Kania aja yang ngasih ke Adi," tawar Kania.
"Non tidak apa-apa? nanti repot," ucap Mbok Darmi.