Entah perasaan apa yang membuatnya sangat panik sekarang.
Degup jantung Haikal hampir terdengar, begitu gadis itu menyebut namanya. Ia buru-buru duduk, "enggak Kan, aku sudah cukup tidur ko."
Haikal bangkit dari duduknya. "Aku mau makan, mau bareng?" ajak Sera, sebari mengusap perutnya.
Ia tersenyum ringan, lalu mengangguk.
Mbok Darmi rupanya sudah menyiapkan makanan yang hangat, sepertinya baru selesai dimasak melihat uap yang masih mengepul diatas masakannya.
Tiba-tiba serkan menngis, dan Haikal menawarkan diri mengambil bayi itu.
"Jangan ka, kamu harus istirahat kan baru sampai," kata Sera
"Tidak masalah aku bisa tidur nanti malam, aku hanya cukup mandi nanti juga pilih segera!"
Setelah menidurkan Serkan lagi, Haikal ingin makan nasi goreng padahal mbok Darmi sudah memasak banyak , ia malah membaca buku dan menunggu mbok Darmi memasak lagi.
Setelah beberapa saat.