Sebuah sentuhan lembut dengan tangannya di atas kepala gadis itu.
Ia menaruh sebagian rambut perempuan itu kebagian belakang pundaknya, terlihat tengkuk nya yang tampak kurus, Keenan menggigit bibir bawahnya, "Apa selama aku sakit, kamu makan dengan baik?" tanyanya pelan, sebari melanjutkan sisiran nya.
"Iya sesekali kadang aku lupa memang," jawab nya pelan, sebari memainkan kukunya.
Keenan memeluk Sera dari belakang, "Maafkan aku, kamu menderita banyak sekali karena aku," lirih Keenan.
"Tidak apa-apa, yang penting kamu sudah baik-baik saja, dan mengingatku juga anak kita," ucap Sera.
"Mau pergi keluar? aku pernah merasakan betapa bosan nya di dalam kamar ini."
"Tapi kemana? aku belum boleh pulang," kata Sera
"Atap, disana sejuk dan enak sekali untuk duduk!" Ajak Keenan.
Sera memencet tombol bantuan di samping ranjangnya, sehingga Suster datang! "Ada yang bisa saya bantu?" ucap Suster itu.
"Saya mau ke atap, tapi tolong antarkan pakai kursi roda," pinta nya.