Hal itu membuat beberapa orang terkejut, ketercengangan ini benar-benar membuat kaki suasana.
David yang kini berdiri di belakang Marwah juga tak kalah kaget.
"Dia Adikku yang polos, dia tidak pernah melakukan kesalahan apapun bahkan sangat di sayangi oleh Ayah! Namun setelah kepulangannya, keceriaan nya tidak pernah ada lagi! Dia bahkan tidak pernah tersenyum dan mencoba mengakhiri hidupnya beberapa kali, tapi dia kini tetap mempertahankan anakmu! Laki-laki yang bahkan tidak mengenalinya." Marwah terus menunjuk-nunjuk wajah Keenan.
Amarahnya hampir meledak, bahkan sudah meledak. Dadanya sesak dan Marwah memutuskan pergi saja dari sana dengan linangan air mata yang terus ia hapus walau tau akan terus keluar.
"Dav, dia gadis itu?" lirih Keenan.
"Aku sebenarnya sudah tau, namun aku ku itu hanya akan menghalangi pekerjaan mu saja Keen!" jawab David.
"What?" Keenan kaget lagi dengan jawaban David yang ternyata sudah tau bahwa Sera adalah gadis itu.