Dia juga menjelaskan dengan baik ketika anak buahnya terlihat tak nyaman.
Lelaki yang berprofesi sebagai direktur utama itu memberikan pengertian yang bisa dimengerti oleh Tiana namun gadis itu tetap merasa tidak enak karena datang bersamaan dengan bosnya.
Kania bingung, karena entah itu kode atau sindiran keras, ia tidak mampu menanyakannya.
Lift terbuka, Damar masuk kedalam lift excecutive, sedangkan Kania berdiri menunggu lift karyawan sebelahnya. Namun lift yang dinaiki pa Damar kembali terbuka untuk kedua kalinya, "Kenapa kamu tidak masuk?" kata-kata itu terlontar dari mulut Damar.
"Saya menunggu lift pak!" jawab Kania.
"Kamu bisa pakai lift ini, kamu kan Sekretaris saya!" jelas Damar.
Kania melangkahkan kakinya kedalam lift, didalam sana suasana terasa sesak bagi Kania, rasanya canggung berada satu lift dengan seorang pria yang adalah bos besarnya.