Dari tatapan ketus dan kesal gadis itu tampak rasa empati yang tinggi.
Pria itu hanya mengangguk paham, ia tahu betul sikap gadis itu memang keras kepala. Namun bagaimanapun Khaira tetap mengkhawatirkan dan memikirkan orang-orang disekitarnya.
Tidak lama mereka tiba di rumah sakit. Denzel di Sorong Adi menuju kamar Khaira. "Den, apa kamu berpacaran dengan Khaira?" pertanyaan Adi membuat Denzel merasa canggung sekali.
"Em, kenapa Papa nanya begitu!" tanya Denzel.
"Papa bis tahu dari cara kamu mengkhawatirkan Khaira, bahkan kamu sangat panik begitu mendengar gadis itu sakit!" jawab Adi.
Denzel merasa tidak enak, ia malu dan memilih diam saja.
Mereka akhirnya tiba di ruangan Khaira, begitu masuk ternyata Khaira sedang makan disuapi Mamanya yaitu Kania. "Denzel!" lirih Khaira, ia panik setengah mati karena ketauan sedang makan di suapi ibunya.
Ia sedikit malu-malu kucing sekarang.
"Hai!" ucap Denzel.
Kania juga tersenyum ke arahnya. "Kenapa disini?" tanya Khaira.