Pertanyaan yang menyudutkan seolah tak percaya, namun timbul secercak penasaran di wajahnya.
"Memang aku kenapa?" jawab nya datar.
"Kamu diemin Kakak, enggak ada niatan nanya atau apa kek?" lanjut Sharon.
"Kalau aku nanya, habis Kakak nanti!" Herrin. berkata dengan nada sedikit memperingatkan Sharon.
Mendengar ucapan Adiknya itu, ia memilih diam dan lanjut berjalan sampai rumah. Beberapa gadis remaja menyapa Kania dan Herrin, namun hanya Sharon yang membalas mereka dengan senyuman sesekali.
"Hei ditanya tuh, jawab dong!" Ucap nya.
"Enggak ah, gak kenal!" Celetuk nya
Sampai dirumah ia langsung membersihkan diri dan masuk ke kamar Sharon untuk tidur.
Ia kini yang merebahkan diri di kursi ruang tengahnya, sampai ia tertidur sampai pagi.
Herrin sudah rapih lebih dulu ketika ia terbangun, sedangkan ia baru saja menggeliat kan tubuhnya lalu mengucek matanya, "Dek, kamu sudah bangun? tanya Sharon.
"Aku mau cari sarapan, Kakak mandi saja!" Ucap nya