Setelah mendengar hal ini dia tampak sedikit gusar sekarang karena merasa amat sangat bersalah.
Jason berhenti menyuap makanan, ia merasa bersalah akan itu.
"Maaf Denz, banyak tanya!"
"Tidak apa-apa, lagian itu sudah lama. Aku sudah terbiasa,namun sampai sekarang ayahku tidak pernah mau menemui ku, mungkin karena sibuk karena dia seorang CEO di perusahaan"
Denzel sebenarnya merasa dadanya sesak sekali, ingin menangis didepan Sharon namun karena tangan gadis itu menyentuhnya, itu seperti kekuatan untuknya, "Ayo makan lagi," Ucap Denzel.
"Pagi Kak, pagi Pak Denz!" Herrin menyapa dan sudah berpakaian rapih.
"Pagi, kalau dirumah kamu bisa panggil Saya Kakak, sama seperti ke Sharon, kalau di sekolah baru Pak!" Ujar Denzel.
Herrin tersenyum dengan memperlihatkan deretan giginya yang rapih.
"Sharon, aku ganti baju dulu tak! Hari ini kita bisa berangkat bersama, lagian aku melewati kantor mu!" Ajak Denzel.