Panik sekaligus merasa serba salah dan ketakutan terjadi apa-apa pada saudara nya membuat ia gemetar hebat.
Melihat siapa yang masuk, Jason menoleh! "Kan, kok hujan-hujanan?" tanyanya melihat sekujur tubuh dia basah.
Ia sampai lupa ingin bertanya mengapa Jason bisa masuk ke rumahnya, sedangkan yang tahu menyimpan kunci di pot bunga, hanya ia dan Herrin.
"Maaf pak tadi saya langsung pulang, saya harus jemput Herrin! Tapi saya tidak mendapati dia di Rumah Sakit," bibir Sharon sedikit bergetar, karena dingin ditubuhnya mulai terasa.
Rasa paniknya benar-benar membuat gadis itu tak bisa berkata-kata. Ia sebenarnya ingin menanyakan keberadaan Herrin di rumah ibunya, namun ia takut hal itu membuatnya serba salah.
Air yang mengalir membasahi tubuhnya karena hujan kini tersisa membasahi baju dan menetes terus menerus ke lantai.
Jason masih menatap Sharon yang menggigil.
"Sharon kamu mencari Herrin sedari tadi?" tanya Jason.