Semua orang kaget melihat kecantikan gadis di depannya.
"Hei dia kakaknya Herrin," bisik-bisik anak remaja didepannya.
Mereka malu-malu begitu melihat Sharon "Kak, ini ada titipan dari Mamaku, untuk Kakak dan Herrin!" satu remaja memberikan sebuah bingkisan berbentuk kotak, berisi kue bolu yang tampaknya masih hangat.
"Oh begitu, terimakasih ya! Maaf jadi merepotkan!" Sharon tersenyum ramah.
"Kak, salam sama kak herrin ya!" remaja lainnya menitipkan surat dan juga cemilan di sebuah paper bag.
"Sayang, kalian kalau mau main silakan, kalau ada Kakak di rumah, enggak perlu bawa apa-apa ya."
Para remaja itu tersenyum bahagia, "Kakak baik sekali, enggak salah ini mengidolakan jadi kakak ipar!" Celetuk seorang gadis dengan tubuh jenjang.
"Uuuhhhhhhhhhhh" Suara itu serentak keluar dari mulut gadis-gadis lain.
Herrin tiba-tiba keluar ketika mendengar suara riuh didepan rumahnya. "Kak, sudah pulang?" tanya Herrin.
Sharon menoleh lada Adiknya, "ia baru saja sampai!" Jawab Kania.