Tampak gadis itu ingin membawa adiknya saja sekarang dari sana.
Tanpa pikir panjang ia membalikan tubuhnya, dan memegang tangan adiknya lalu memungut koper yang diuntungkan tadi di pekarangan rumahnya. "Ayo dek, kita gak berhak tinggal disini lagi, kita ke rumah paman dan bibi."
Sharon dan Herrin berjalan mencari taksi yang lewat, karena ingin buru-buru sehingga tidak sempat memesan taksi online.
Butuh waktu sekita 35 menit menuju rumah Paman dan Bibi mereka. Ia mengetuk bel rumah itu. Seorang laki-laki paruh baya keluar dari sana. "Paman?" ucap nya.
"Sharon !" jawabnya terbata-bata.
"Ada siapa?" seseorang keluar dari sana.
"Bibi, kenapa bibi lakukan ini? bibi menjual aset peninggalan Mama dan Ayah tanpa izin ku?" Sharon langsung pada intinya.
"Kania maafkan bibi, saat itu bibi sangat butuh uang!" Jawab bibinya.
"Tapi tidak begini Bu, sekarang kami mau tinggal dimana? kami tidak punya rumah,"