Ke khawatir amat sangat terlihat, dia juga tak bisa berbuat apa-apa karena bingung.
Sharon melirik ke arah bosnya sesekali, hanya sekedar memastikan kecanggungan yang ia rasakan.
Sampai akhirnya mobil berhenti didepan apartemen, Sharon membangunkan Jason dengan menyentuh pundaknya, ia perlahan membuka mata. "Sudah sampai?" ucapnya.
"Iya pak, jawab Sharon." Dia tampak sedikit khawatir melihat bos nya yang terlihat sangat pucat itu.
Untuk pertama kalinya Sharon pergi ke rumah bos besar itu, dalam keadaan perasaan berkecamuk di tambah pakaian yang menurutnya benar-benar harus di ganti karena sangat tidak nyaman ia belum terbiasa.
Damar tampak memegang keningnya beberapa kali sebelum keluar dari mobil. Dia menahan sakit di kepalanya.
Sharon mengikuti langkah pelan bos nya itu, memasuki rumah mewah di depannya.
Tanpa ia sadari, Bos nya itu melirik nya beberapa kali saat ia melangkahkan kakinya ke sana.