Tak percaya dia juga malu-malu membuka mulut manis nya itu.
Kania langsung mengatupkan bibirnya, dan berusaha menjelaskan. "Maksudku kemarin saat aku pingsan pak Damar memasak di ruangannya, dan kami makan bersama secara tidak sengaja, bukan seperti pikiran kalian!" Kania menjelaskan secara rinci, untuk meluruskan pikiran teman-temannya.
"Wah, Daebak! Luar biasa Kania makan bersama si raja es di singgasana 47," goda karyawan lain, sebari menyebutkan ruangan sang pemilik perusahaan.
Kania menggelengkan kepalanya, mendengar teman-temannya menggoda dia terus menerus.
Tidak lama Damar keluar dari ruangannya, dan sekilas melirik ke arah karyawan yang berkumpul di depan meja Kania. Membuat semua orang disana salah tingkah, dan segera duduk di meja masing-masing.
Laras kembali ke tempat duduknya, lalu terdengar suara sesuatu dibanting di atas mejanya, entah kenapa perempuan itu senang sekali membuat onar.