Dia langsung menyadari bahwa ini kesalahan.
Mitos yang terlintas di otak Kania adalah, betapa garangnya sang pemilik perusahaan itu. Kania memundurkan langkahnya dan hampir terjatuh kebelakang.
Untung saja tangan pak Damar mencengkram tangan Kania dan menariknya sampai menyentuh dadanya. Pak Damar tampak tak nyaman karena tubuhnya terlalu dekat dengan Kania, sedangkan Kania begitu takut melihat reaksi wajah pak Damar.
Beberapa kali Kania menyadarkan dirinya, ternyata bos besarnya itu tampak tampan dari dekat, sesuai usianya 29 tahun adalah usia yang terlalu tua untuk wajahnya yang terlihat seperti 19 tahun.
"Ada kepentingan apa kamu kemari?" tanya Damar.
"Saya, sayaaaaa! Saya lupa memencet tombol lantai tujuan saya pak!" Kania sedikit meninggikan suaranya dan berbicara dengan cepat.
Hal itu membuat Damar sedikit tertawa! Dan menjadi pemandangan indah bagi Kania.