Seolah sadar dengan nada atinggi bicaranya ia segera kembali menyadarkan diri.
Melihat istrinya yang bahkan tidak menyalahkan dirinya, Aditya sangat merasa bersalah. Rasa takut kehilangannya membuatnya harus membentak gadis itu. "Tidak sayang, tidak. Maafkan aku, aku tidak mengontrol emosiku." Aditya menekuk lututnya, menggenggam tangan istrinya.
Khaira menatap wajah suaminya. "Jangan nangis lagi ya, ini salahku. Maafkan aku." Aditya menyentuh pipi istrinya, dan mengusap air matanya.
Khaira yang benar-benar tidak tahu masalahnya, langsung memaafkan suaminya.
Aditya merubah posisinya. Duduk disamping istrinya, dan mengecup keningnya. "Maafkan aku ya sayang?" ucap Aditya, yang langsung dibalas anggukan oleh Khaira.
"Jangan pikirkan hal lain ya. Tadi Denzel datang hanya untuk pamitan karena ia mau pergi ke Amerika. Melanjutkan sekolahnya." jelas Aditya.
Khaira yang mulai mengerti suaminya, tidak bertanya lagi.