Ucapan yang terdengar memang sangat menyakiti hati.
Mereka mungkin bisa memaafkan, tapi beum tentu melupakan.
Dengan tatapan tajam menggebu-gebu, membuat ibu-ibu itu gentar.
''Sudah bu, kita dengar dulu alasan mereka.'' ujar bapak-bapak yang berpropesi sebagai ketua RT.
Leo mengira ibu-ibu itu akan diam, tapi ia salah. Mulut bisanya tambah menjadi. ''Tuhkan lihat pak RT, beginilah jika anak-anak remaja di didik oleh kakaknya yang tidak becus. Maklum sih gak ada orangtua.'' lanjut ibu-ibu itu.
Aditya sudah tidak sanggup menahan emosinya yang meluap-luap. Kekasihnya sudah terlihat sangat terintimidasi akibat mulut tetangganya yang beracun itu.
Leo benar-benar marah. Khaira benar- benar tidak berbicara dan airmatanya semakin membanjiri pipinya. ''Apa tidak ada orangtua adalah dosa? apa di didik oleh seorang kakak adalah kesalahan? bagaimana bisa anda berbicara sekasar itu, mengingat anda sudah setua ini.'' terang Aditya! menaikan sebelah alisnya.