Histeris dan sering melamun adalah sikap yang di perlihatkan oleh gadis itu.
Kejadian ini entah hukuman atau apa untuk pak Usman, rasanya ingin sekali dia menangis melihat putrinya seperti itu! Namun ia tidak ingin menyesali langkah yang ia ambil.
"Haikal, dimana kamu!" Selimah terus berteriak di dalam kamarnya, ia benar-benar tidak ingin keluar kamar.
Berita yang dikeluarkan ayahnya di media memang benar adanya bahwa Selimah menderita traumatis dan terus histeris begitu mengingat Haikal.
Marwah pergi bekerja ia terus melamun, rekan kerjanya yang berjaga sampai menegur perempuan itu, tidak biasanya ia seperti itu.
Jam istirahat tiba. Begitu mereka meninggalkan apotik, beberapa anak laki-laki yang terkenal kaya di sana datang, berbicara dengan nada tinggi. "Ya iyalah melamun, bingung kan calon Kakak iparnya yang kolomerat udah wafat!" Celetuknya, lelaki bernama Renaldi itu benar-benar bicara frontal.
