Setelah berita itu sungguh tak mengenakan hati, untuk berdiri saja sudah goyah.
Balutan baju hijau nya itu, membuat Keenan melihat jelas semua yang ada di ruangan itu.
Kini matanya tertuju pada satu bayi yang berada di tabung inkubator. Kemudian ia melihat satu bayi yang sedang di gendong suster. "Sus, bayi saya?" lirih Keenan.
"Maaf pak, kami tidak bisa menyelamatkan nya."
Keenan mengangguk dengan air mata yang meleleh di pipinya. "Saya ingin meng adzani mereka." ucap Keenan.
Keenan menggendong bayi yang sudah tak bernyawa itu, membawanya ke dekat bayi yang ada di dalam inkubator. Kemudian ia mengumandangkan adzan di dekat telinga kedua bayi itu.
Yang satu sedang berjuang bernafas, yang satu sudah tidak bernafas.
Selesai adzan dikumandangkan. Keenan mengelus rambut halus di kepala putranya itu.