Menunggunya membuat kepala nya terus berpikir sekarang.
Ia kembali duduk sembari menunggu cairan infus wanita itu habis.
1 jam berlalu, akhirnya Sera sudah bisa pulang. "Bukankah ini mahal? aku akan membayar nya nanti, bisakah aku mencicilnya saja?" risau yang di rasakan Sera adalah cara membayar Rumah Sakit mewah itu.
"Tidak perlu, aku sudah membayarnya! Ayo pulang, aku akan mengantarmu."
"Tidak usah, aku akan naik taksi!"
Tiba-tiba Keenan memegang lengan Sera.
"Sera!" mulut Keenan mengeluarkan ucapan itu. Memanggil nama Sera yang langsung membuat ia melirik ke arah lelaki yang menyentuh nya.
Panik bercampur aduk di dalam hati Sera.
"Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" Pertanyaan dengan sorot mata penuh introgasi itu, membuat Sera hampir kehilangan keseimbangan tubuhnya.
"Apa ini, tidak mungkin dia ingat! Tidak mungkin dia tau."