Kebersamaan mereka memang mengundang banyak perhatian pasang mata.
Sampai akhirnya mereka makan di kantin. Khaira dengan senang hati mendorong kursi roda Denzel. "Sayang, kalau kamu lelah, aku bisa bilang Mama untuk beli kursi roda yang bisa aku kemudikan sendiri," lirih Denzel.
"Untuk apa? aku senang bisa selalu kamu andalkan," Khaira malah menggoda laki-laki itu.
Mereka berjalan dan duduk di meja panjang kantin. Yuan sengaja mendekat ke arah Khaira dan Denzel. "Cie ditemenin makan, apa mau di suapin? gue kira kaki Ajah yang gak bisa gerak, ternyata tangan juga?" ucap Yuan.
Khaira tak kuat lagi mendengar ocehan gadis itu. Khaira bangkit dan menyiramkan sebuah minuman berisi es batu. Dan alhasil membuat Yuan berteriak ketika es itu menyentuh kulitnya. "Lo!" mata Yuan tampak seperti ingin meloncat keluar.
"Apa maksud loe begini hah?" tanya Yuan lagi.
Semua anak kampus berada disana, dari semua tingkatan, menatap Khaira yang tengah beradu argument dengan Yuan.