Seolah tak mampu menolak, dan dia yang memiliki tipikal mengiyakan memang benar-benar harus di benarkan.
Serkan mengangguk pelan, "dimana rumahmu?" tanya Serkan
Pertanyaan itu langsung membuat semua orang menatap pada Yuan. "Aku, tinggal di Sweet resident," jawab Yuan.
"Wah, perumahan baru kelas kakap itu kan," timpal anak lain.
Dengan bangga Yuan mengangguk, ia menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Serkan hanya fokus pada pelajaran saja, "bagaimana kalau lain kali kita berkumpul di rumah Yuan?" tawar Lolly.
Yuan tampak panik. "Eh, tapi nanti ya nunggu mami sama papi aku pergi ke luar negeri, biar gak ganggu mereka," ucap Yuan.
"Ok, tidak masalah," timpal yang lainnya. Gerak-gerik Yuan tampak tak nyaman.
Khaira membiarkan teman-temannya berkeliling di rumah itu, sedangkan Serkan memilih duduk di meja makan. "Den, ada yang bisa saya bantu?" tanya bi Ijah yang sudah sangat renta.